LANGKAH SEMUA JENIS MOTOR DI INDONESIA
Mencermati varian motor Yamaha dari YZF-125, R15. Saya tertarik untuk mencermatispesifikasi bore x stroke. Apakah Bore dan Stroke itu? bore itu diameter silinder sedangkan stroke itu jarak piston bergerak maju-mundur.YZF-125 = 52.0 x 58.6 mmMX-135 = 54.0 x 58.7 mmVixion/R15 = 57.0 mm x 58.7 mmhmm apakah MX-135 merupakan bore up dari YZF-125? Sekilas strokenya hampir sama, beda 0.1 mm saja. Bore-nya beda 2 mm. Kemudian Vixion bore up dari MX-135. Bore beda 3 mm hasilnya beda 15 cc.RXZ 135 (RX King) = 56.0 mm x 54.0 mm (58.0 mm x 50.0 mm ?? )Fizr = 52.0 mm x 52.0 mmFizr maksimum Over Size (OS) 200, Bore = 54mm, Stroke = 52mm –> Volume cylinder = 119 cc. Jika CRANK dari King bisa dipasang maka stroke menjadi 54 mm dan volume-nya adalah :V = 3,14 x 54 x 54 x 54 : 4 = 123,6 cc yah cuman dikit bro ! hahahahahaha.VEGA R = 51.0 x 54.0 mmVEGA ZR = 50 x 57.9 mmWah mantap nih VEGA ZR, stroke-nya panjang bo, kalau dibore up mantap tuh.Misalkan bisa dipakai piston V-Ixion maka :V = 3,14 x 57 x 57 x 57.9 : 4 = 147,6 cc booo mantap deh.Wah ternyata VEGA ZR diam-diam menyimpan potensi yang hebat !Apalagi kalau pakai piston Scorpio :Yamaha Scorpio Z = 70 mm x 58 mmV = 3,14 x 70 x 70 x 57.9 : 4 = 222,7 cc ! Wah cukup ngga tuh blok Vega di bore up jadi70 mm dari 50 mm, alias ngurangi tebal blok sebanyak 1 cm ! . Terlalu ekstrim kali yah.Kalau VEGA R lama ? Mungkin pakai piston RX King yah, jadinyaV = 3,14 x 56 x 56 x 54 : 4 = 147,6 cc = 132,9 ~ 133 cc lumayan juga .Yamaha mio ?Yamaha Mio = 50 x 57.9 mmMio sama dengan Vega ZR. Dan Mio sudah banyak yang bore up hingga 180-200 cc !Apakah karena keberhasilan bore-up Mio, maka bore x stroke Vega ZR jadi sama denganmio ? hmmm menarik.Mio yang menggunakan piston Tiger akan mempunyai cc :V = 3,14 x 63,5 x 63,5 x 57.9 : 4 = 183,3 cc .Bagaimana dengan Blade ?Honda Blade 110 cc = 50 mm x 55.6 mmHonda Revo 100 cc = 50 x 49,5 mmSupra X 125 = 52,4 x 57,9 mmHonda Mega Pro = 63.5 mm x 49.5 mmHonda CS1 = 58 x 47,2 mmHonda CBR150R = 63.5 mm x 47.2 mmHonda Tiger = 63,5 mm x 62,2 mmWah susah yah cari piston buat blade atau supra buat bore-up. Bisa aja sih piston bore-up1
nya dipangkas belakangnya. CS1 kayaknya bisa dibore-up pake piston CBR150. Revo100 cc di bore-up pake MegaPro ??Kawasaki Kaze ZX130 = 53.0 mm x 59.1 mmKawasaki Athlete 125 = 56.0 mm x 50.6mmKawasaki KLX250 = 72.0 mm x 61.2 mmHuwaaa Kaze ZX130 sangat menjanjikan, stroke-nya panjang dan dengar-dengar dagingnya tebal! Cuman susah cari piston gede yang stroke-nya 59.1 mm. Biasanya sih pake piston Joy.Suzuki Shogun 125 = 53,5 mm x 55,2 mmSuzuki Thunder 125 = 52.4 x 57.8 mmSuzuki Thunder 250 = 72.0 mm. x 61.2 mm.Thunder 25 sama dengan Supra X 125 ! Stroke thunder dan supra juga mirip samadengan Mio dan Vega ZR, balik maning ming mioV mio boreup dgn thunder = 3,14 x 52.4 x 52.4 x 57.9 : 4 = 124,7 cc . Kalau gitu apakahsupra bisa dibore-up gila-gilaan pakai piston tiger? Thunder juga punya potensi nih,tinggal dicari tahu apakah pin seher thunder compatible dengan piston-piston lainnya.Sebab thunder 125 harganya jauh lebih murah dari V-Ixion dan sudah 5 speed.Dan yang menarik adalah Thunder 125, Supra X 125 dan Mio merupakan jawara dikelasnya. Akankah Vega ZR juga akan menjadi jawara di kelasnya?Wah Jupiter Z jawara Indoprix tahun lalu malah lupa nih .Jupiter = 51 mm x 54 mm.Sama yah dengan Vega R .Bore-up pada 4 tak paling gampang paling cuman ganti liner, dan ganti setang seher kalau pin piston-nya beda. Kalau stroke-up bisa sih misalnya menggeser letak pin setangseher yang ada di Crank atau memakai pin variasi. Jadi kalau stroke-up hasilnya kurangrelialible karena pake belah mesin dan ubah crank atau pin crank.Perbandingan antara Bore dan stroke ternyata juga mempengaruhi performa. Ada tigatype bore x stroke yaitu :- Over Bore- Over Stroke- Square Engine
Over Bore
Ukuran Bore lebih besar dari ukuran stroke. Power maksimum pada putaran menengahdan tinggi. Cocok untuk motor sport. Contohnya :Yamaha RXZ 135 (RX King) = 56.0 mm x 54.0 mmYamaha Scorpio Z = 70 mm x 58 mmHonda Mega Pro = 63.5 mm x 49.5 mmHonda CBR150R = 63.5 mm x 47.2 mmHonda Tiger = 63,5 mm x 62,2 mmKawasaki Athlete 125 = 56.0 mm x 50.6mmKawasaki KLX250 = 72.0 mm x 61.2 mm
Over Stroke
Ukuran Stroke lebih besar dari ukuran Bore. Torsi dan power tinggi pada putaran rendahdan menengah. Cocok untuk santai-santai dan perkotaan yang macet. Pada RPM tinggi,tenaganya mengecil dan mesin bergetar sehingga berisik. Contohnya :YZF-125 = 52.0 x 58.6 mm2
MX-135 = 54.0 x 58.7 mmVixion/R15 = 57.0 mm x 58.7 mmVEGA R = 51.0 x 54.0 mmVEGA ZR = 50 x 57.9 mmYamaha Mio = 50 x 57.9 mmHonda Blade 110 cc = 50 mm x 55.6 mmSupra X 125 = 52,4 x 57,9 mmKawasaki Kaze ZX130 = 53.0 mm x 59.1 mmSuzuki Thunder 125 = 52.4 x 57.8 mm
Square Engine
Ukuran Bore sama dengan ukuran stroke. Torsi dan power merata di semua putaran.Contohnya Yamaha F1ZR :Fizr = 52.0 mm x 52.0 mmMerancang Mesin Balap Skutik Other Sangat menarik untuk merancang mesin balap skubek atau skutik Kan balap skubek baruaja dipentas dua Minggu lalu di Sentul Kecil. Bahkan kabar bagusnya, tahun depan ada 4seri lagi. Untuk itu sebagai persiapan rasanya perlu teori yang pas supaya ada panduandan tidak salah langkah.Paling menarik untuk dicermati kelas 150 cc. Di Yamaha Mio harus menggunakan piston57 mm. Sedang stroke standar Mio yaitu 57,9 mm. Bagaimana menentukan ukuran klepdan besarnya karburator yang digunakan?Sebagai permulaan harus menentukan letak power di rpm berapa. Jadi, bukannyamenentukan besarnya klep dulu.Peak power sekitar di 13.000 rpm untuk kelas 110 cc. Rata-rata tim lain bermain di12.000 rpm. Biar gampang ditentukan di 12.000 rpm saja ya, maklum di skubek yangtransmisi otomatis belum ada batasan. Juga karakter tenaga bagusnya di gasingan bawah.Juga mesti tahu dulu gas speed (GS) di lubang porting. Menurut referensi dari tuner luar negeri 80 meter/detik. Untuk motor balap Ibnu, yaitu 100-105 meter/detik. Angka inimenentukan homogenitas campuran bensin-udara. Jika kelewat gede atau kurang dari 80m/detik akan tidak homogen. Lebih gampang 100 m/detik saja ya.Selanjutnya mencari ukuran diameter inlet port. Menurut mekanik beken disapa Pakdeitu, paling gampang bisa diukur dari diameter lubang inlet di kepala silinder yang ketemudengan intake manifold. Untuk menentukan besarnya bisa lihat rumus:Diameter Piston2Gas Speed= --------------------------x Piston Speed3
Diameter Inlet Port2Piston Speed = (2 x stroke x rpm)/60.Yamaha Mio punya stroke 57,9 mm (0,0579 meter). Pada gasingan 12.000 rpm, makaPiston Speed = (2 x 0,0579 x 12.000)/60 = 23,16 meter/detik. Nah, dari sini bisamenghitung diameter inletnya. Yaitu:Diameter Piston²Diameter Inlet Port = √--------------------------x Piston SpeedGas speed0,057²Diameter Inlet Port = √----------------- x 23,16100Diameter Inlet Port = 0,0274 meter = 27,4 m Nah, dari sana ketahuan bahwa diameter inlet port 27,4. Dari sini memang rada rumit jikamau tahu ukuran diemeter klep ideal. “Harus melalui rumus yang panjang dan perlu risetlama. Terutama tahu dulu diagram kerja kem dan bikin pusing,” jelas Ibnu yang sarjanaelektro sekaligus mesin itu.Diameter klep tergantung letak peak power yang dimauUntuk itu Ibnu mau kasih rumus ringan. Katanya diameter inlet port itu untuk ukuranmotor cc kecil, yaitu 0,85 x diameter klep isap. Maka diameter klep isap = Diameter InletPort/0,85 = 27,4/0,85 = 32 mm.Klep buang lebih kecil lagi. Besarnya berkisar 0,77 sampai dengan 0,80 x diameter klepisap. Jika diambil yang paling besar yaitu 0,80 x 32 = 25,6 mm. Nah, ini dirasa sangatgede jika klep isap 32 mm dan buang 26,6 mm. Rasanya seperti sangat susah dipasang pada kepala silinder yang hanya menggunakan piston diaemeter 57 mm.Tapi rumus ini jika peak power kepingin berada di 12.000 rpm. Untuk ukuran matik harusnya lebih rendah lagi. Kan transmisi otomatis (CVT) butuh tenaga galak di putaran bawah supaya cepat melesat.Jika tenaga bermain di gasingan 11.000 rpm klep isap 30,6 mm dan klep buang 24,5 mm.Kalau mau lebih rendah lagi misalnya di 10.000 rpm, maka klep isap 29,5 dan buang 23,6atau 24 mm. Jadi, besarnya diameter klep tergantung dari letak peak power yang dimau.Venturi KarbuMenentukan besarnya venturi karburator juga bisa berpatokan dari perbandingan. Sebagaicontoh diambil dari buku panduan flowbench merek Superflow SF-110/120.Perbandingannya 0,85 x diameter klep.Sebagai contoh seperti di atas jika diameter klep isap 32 mm. Maka venturi karburator 324
x 0,85 = 27 mm. Namun dirasa susah mencari karburator ukuran 27 mm. Kalau mau lebihgampang, pilih aja yang 28 mm. Seperti Keihin PWK 28 misalnya.Artikel diatas, ditulis cara menentukan besarnya diameter lubang intake atau isap diskubek. Contohnya di Yamaha Mio. Tentunya harus ditentukan dulu letak peak power dirpm berapa yang dimau.Batang klep. Pilih yang sama dengan punya Mio biar gesekan ringanLetak peak power atau tenaga puncak yang dimau akan menentukan besarnya diameter lubang isap. Juga akan menentukan pemilihan diameter payung klep dan ukurankarburator yang diterapkan.Rupanya cara itu lumayan menarik perhatian skubeker yang doyang ngebut. Seperti Nugroho dari Surabaya. “Jika sudah tahu ukuran payung klep yang dipakai, kira-kira pakai punya klep apa dan gimana pasangnya?” tanya pemakai Yamaha Nouvo itu lewatSMS.Untuk Yamaha Mio yang mau turun di kelas 150 cc pakai piston 57 mm, bisamenggunakan klep beberapa tingkatan. “Tergantung letak peak power ada di rpm berapa,” timpal Ibnu Sambodo, begawan 4-tak yang minggu lalu memberikan rumusnya.(1) Klep SonicMisalnya menyesuaikan dengan klep yang tersedia di pasaran. Sebagai contoh klepHonda Sonic in 28 mm dan ex 24 mm. Herganya berkisar dari Rp 150 ribu sampai Rp200 ribu. Namun risikonya harus potong batang klep lantaran kepanjangan. Kalau tidak repot comot aja merek TK, TDR atau Daytona khusus untuk Mio.Klep ukuran 28/24 ini banyak dipakai skubeker. Jika menggunakan rumus yang diberikanIbnu minggu lalu, karakter tenaga atau peak power berkisar di 9.000 rpm. Namun pakaiklep ini harus menggeser posisi sudut klep di kepala silinder.Standar Mio klep in kemiringan dari vertikal 31,5 derajat dan klep buang 35,5 derajat.Jika memakai klep Sonic, kemiringan harus dibikin lebih landai supaya tidak saling bertabrakan.Dari perhitungan menggunakan rumus sinus dan cosinus, didapat klep isapkemiringannya harus dibikin 29,1 derajat. “Klep buangnya 33,5 derajat denganmemperhitungkan jarak antar klep 4 mm.Jarak antar klep bagusnya 3-4 mm supaya mesin adem(2) Klep EE 31/25,5 mmPilihan kedua, jika tenaga mesin mau berada di kisaran 11.000 rpm. “Bisa pakai klep berlogo EE yang diameter payung klep isap 31 dan buang 25,5 mm.5
Jangan lupa jarak antar klep diseting 4 mm dan sudut kemiringan klep isap 28 derajat dan buang 33 derajat. Karakter klep EE antijeber alias tidak mengembang meskimenggunakan per yang keras dan kem lift tinggi.Klep ini memang batangnya lebih panjang. Konsekuensinya harus main potong supayaukurannya sama dengan punya Mio. Namun kelebihannya diameter batang klep kecilalias sama dengan punya Yamaha Mio. Sehingga gesekan lebih ringan.Meski harus main potong batang, namun harganya lumayan ringan. Katanya sih pihak JPRacing menjualnya dengan banderol Rp 150 ribu.(3) Klep GL Pro PlatinaPilihan lain bisa coba klep GL-Pro platina alias tipe lama. Diameter payung klep in 31,5mm dan ex 26 mm. Dipastikan cocok untuk mengejar tenaga di gasingan 11.500 rpm.Harganya lumayan bersahabat. Seperti buatan Indoparts yang dilego kisaran Rp 70 ribu.Untuk pemasangan klep ini Chandra yang spesialis ubah klep itu kasih bocoran.“Kemiringan klep isap dipasang 27,5 derajat, sedang kemiringan klep buang 32,5 derajat,kondisi ini jarak antar klep biar aman 5 mm,” jelas Chandra. Namun menggunakan klep GL-Pro meski murah ada konsekuensinya. Batang harusdipotong lantaran kepanjangan. Juga diameter batang klep lumayan gede, yaitu 5,5 mm.Bandingkan punya Mio asli hanya 5 mm.Jarak Antar KlepJarak antar klep memang tergantung dari kem. Terutama overlap dan lift. “Namun jangankelewat jauh mematok jarak antar katup isap dan buang. Bagusnya sih 3 sampai 4 mm.Dari analisis Jesi, jika jarak antar klep 5 mm atau lebih akan berakibat mesin panas.Biasanya leher knalpot membara. Menandakan temperatur mesin tinggi.Stroke-up Yamaha MioCategory: Other Untuk mendapatkan kapasitas silinder besar, tidak hanya ditempuh dengan cara bore up.Kini bisa juga diakali dengan stroke-up alias memperpanjang langkah seher alias piston.Tetap perlu trik khusus supaya dicapai stroke yang sangat panjang alias maksimal.Persoalannya, naik stroke abis terkendala setang piston yang dipakai dan celah pen dikruk-as hanya sedikit. “Makanya diatasi dengan memperlebar diameter bandul kruk-asdan ganti setang seher.Untuk memperpanjang langkah piston terbilang sulit. Mekanik harus memperhitungkanmatang pemilihan setang seher motor apa yang mau dipakai. Apalagi perubahan initergantung dari pen kruk-as dan pen piston pengganti.6
Rasio girboks bisa dibikin setingan beratStroke panjang di bandul yang dilas jauh dari efek melintir Puli primer lebih gede dari sekunder, untuk mengimbangi naiknya torsiBukan cuma itu. Sisa celah antara crankcase dengan diameter luar bandul kruk-as tidak boleh luput dari perhatian. Apalagi penggantian setang seher di kruk-as dipengaruhidiameter bandul yang diperlebar dengan cara dilas sekelilingnya.Intinya, mekanik harus pintar cari tukang bubut yang pandai membesarkan diameter bandul kruk-as, membubut juga ngebalance. Sebab kalau tidak sama yang ahli, kruk-asrawan melitir.“Baru deh cari setang seher yang ideal dipasang di kruk-as dan punya diameter pen seher sama. Apalagi pembesaran diameter kruk-as selain lebih kuat juga masih bisa memajukan posisi pen kruk-as.Kini diameter kruk-as yang sudah kena las membengkak jadi 108,8 mm dari 102,8 mm(standar). Adapun setang piston yang dipilih adalah milik Suzuki TS125, RX-Z atau Ninja 150. Kebetulan dipilih Kunto dari TS125, pakai laher bambu supaya pas dengan pen 15 mm.Menggunakan setang seher TS125 menguntungkan. Sebabe pin kruk as lebih kecil.Sehingga posisi titik tengah pin bisa digeser jauh keluar. Hasilnya didapat stroke lebih panjang.Settingan Puli Dan GriboksAgar stroke-up di mesin Mio seimbang dengan komponen reduksi di rumah CVT dangirboks, setingan dua komponen ini wajib disesuaikan. Diameter puli primer dibikin lebih besar daripada sekunder.Saya bikin ubahan ini ambil contoh hitungan gir reduksi sepeda. Torsi gede bila gir depanlebih besar dari belakang, yang terpaksa bikin ulang puli primer lebih besar dan ganti puliskunder kecil produk aftermarket.Lalu di sektor gigi rasio, hanya mengganti setingan girboks dengan perbandingan berat.Kalau aslinya pakai 14/45, sekarang pakai rasio 17/42.lebih lengkapnya bisa hub di : 085294816253Diposkan oleh ash shudur 2009 di06:35 0 komentar
Minggu, 08 Maret 2009
Mau bikin Mio Bore-up 150cc?7
mio racingBak panas setahun diguyur hujan sehari, sueger tenan. Itu gambaran yang pas buat speedgoes dengan skutik. Bagaimana tidak, event balap resmi yang ditunggu-tunggusebagai wujud eksistensi dunia balap motor akhirnya terselengara juga.“Waktu penyelenggaraan pertama pada akhir Desember 2008 lalu, kelas Bore-up 150 ccPemula termasuk yang banyak diikuti peserta. Yamaha Mio jadi skutik yang paling banyak turun di kelas itu,” ucap Fredy, pihak penyelenggara balapan.Tetarik ikutan? Yuk kita persiapkan Mio buat bisa fight abis di kelas itu. Tentu denganmengacu pada aturan yang sudah disepakati bersama. Untuk persiapan pertamakonsentrasi pada pembesaran ruang bakar ya.Menurut beberapa mekanik yang doyan otak-atik skutik, ada 2 cara yang bisa diakukanagar kapasitas mesin 113,7 cc punya Mio bisa sesuai regulasi kelas bore-up 150 cc pemula."Pertama dengan murni menaikkan diameter piston Mio yang standarnya 50 mm.Langkah berikutnya dengan memadukan pembesaran diameter piston denganmemperpanjang langkah,” terang Aldhie, mekanik sekaligus pemilik Bike.rider Shop diKalimalang, Jaktim.Pakai Piston 57 mmUntuk cara pertama, ukuran piston yang bisa dipakai melengserkan standar Mio, yang berdiameter 57 mm. Dengan perhitungan (1/4 x 3,14 x(57)² x 57,9): 1000, maka didapatkapasitas mesin Mio sekarang jadi 147,67 cc.Menjejalkan piston gede, bikin liner standar juga mesti dirumahkan. “Gantinya liner yangsesuai sama piston itu, misal pakai punya Suzuki Thunder 125,” kata pria berkulit putihini.Selain bawaan Thunder 125, piston Honda GL Neo Tech & Yamaha V-Ixion bisa dipakai buat naikkan cc Mio. Oh ya, enggak hanya boringnya yang mesti diganti saatmengapliaski cara pertama ini.Khusus pakai piston Thunder dan V-Ixion, penyesuaian pada diameter pin juga mestidilakukan. Pasalnya bawaan Mio 15 mm dan pin Thunder juga V-Ixion 14 mm.Butuh pengerjaan 5 sampai 7 hariPerbesar Piston + Naik StrokeLangkah kedua ini, kombinasi nambah diameter piston dengan menjejalkan yang ukuran54,5. Sedang buat tambah panjang langkah, ukuran total 6 mm (sesuai aturan maksimalnaik stroke) dianggap yang paling pas. Pasalnya bila dimasukkan ke dalam rumus, hasil perkalian dan pembagiannya ketemu kapasitas mesin jadi 148,99 cc.8
Dibanding hanya dengan menaikkan kapasitas mesin, pengerjaan pada langkah ke-2 inilebih lama. “Karena mesti ada prosesi belah mesin buat pasang stroker baru,” urai Joko,mekanik dari Pakde Motor di Depok, Jabar.Aplikasi ini tak perlu pakai ganti boring, namun penyesuaian pin perlu dilakukan pada beberapa piston yang bisa digunakan. Seperti seher bawaan Yamaha Jupiter danKawasaki Kaze yang diameternya 13 mm. Kalau pasangnya piston Suzuki Shogun atauYamaha Jupiter MX, gak perlu ganti pin.Diposkan oleh ash shudur 2009 di23:06 1 komentar REGULASI KELAS 150 CC PEMULA (MTC) DAN SEEDED (MTC5)1. Volume silinder maksimum 150 cc2. Diameter piston boleh diubah3. Stroke boleh diubah maksimal naik 6 mm4. Klep pemula maksimal in 28 dan out 24. Seeded maksimal 32 mm5. Nomor mesin dan rangka sesuai STNK 6. Kem bebas7. Karbu standar, filter boleh dilepas (pemula)8. Karbu maksimal 28 (seeded)9. Bahan bakar Pertamax atau Pertamax Plus10. Pengapian hanya CDI boleh diganti, menggunakan merek BRT11. Magnet boleh dibubut12. CVT hanya pully primary shaft (rumah roller, roller, dan stand primary shaft/kipas)yang boleh diganti13. Rasio standar 14. Diameter sesuai standar pabrik 15. Bahan pelek boleh pakai aluminium16. Ban 1 merek yaitu Indo Tire disediakan panitia17. Knalpot standar boleh dibobok atau dubah pipanya18. Cover bodi dipasang sesuai standar 19. Komponen dari metal dan lampu harus dilepas. Seperti behel, standar samping,standar tengah, footstep belakang, lampu depan, sein dan lampu belakang20. Skubek yang standar pabrik pelek 16 inci tetap pake sesuai asli. Ban akan diberitahukemudian (bukan ban impor)Diposkan oleh ash shudur 2009 di22:46 0 komentar Untuk Semua Merek Road race skubek identik sekali dengan balap satu merek. Iya selalu didominasi YamahaMio. Seperti gelaran Matic Bike Race di Sirkuit Sentul, Desember tahun lalu. Hampir semua tim memakai Yamaha. Perbandingannya 95% Yamaha dan 5% merek lain.Padahal, balapan ini terbuka untuk semua merek.Bisa jadi, meski bukan yang pertama nongol, Yamaha Mio skubek pertama yanglangsung mengena pasar Indonesia. “Dan yang pasti Mio sangat enak diutak-atik.Konstruksi mesin sangat modifable alias gampang dimodif,” ucap Deden Gantar, pembalap skubek from Bandung.9
Tidak Cuma itu, variasi dan part pendukung untuk Yamaha Mio sangat melimpah. Baik itu yang versi Thailand maupun lokal. Secara hitungan ekonomi juga lebih murahmemodifikasi Yamaha Mio yang katanya buat cewek ABG itu.Persoalannya, terjadi keributan di komunitas skubek ketika MOTOR Plus menerbitkankisi-kisi regulasi kelas bore up 150 cc. Pengguna Yamaha Mio sangat tidak setuju jikastroke atau langkah piston diperbolehkan naik.Dengan begitu, tim dan pembalap yang menggunakan Yamaha Mio seperti egois. Kanstroke Mio standar pabrik saja paling besar, yaitu 57,9 mm. Cukup pasang piston 57 mmakan didapat 147 cc. Artinya, layak turun kelas 150 cc. Bahkan liner silinder masih tebal, bisa pake seher lebih gede lagi.Sementara tim yang menggunakan merek lain akan dirugikan. Cara satu-satunya buatmereka mendongkrak stroke. Seperti Honda Vario dan BeAT yang hanya 55 mm. Palinggede pakai piston 58 mm akan didapat 145 cc. Jika lebih dari itu, blok silinder jadi tipis,dikhawatirkan pecah atau tidak kuat balap.Jika stroke tetap, pasti ditinggal lawan. Makanya Fredy yang mantan pegokart dan perelimobil itu memberi kesempatan pemakai Vario dan BeAT untuk naik stroke. Seandainya, pin stroke variasi bisa dipakai kan naik 3 mm. Jadinya, stroke 58 mm. Supaya aman pakai piston 57 mm didapat kapasitas silinder 148 cc.Begitupun pemakai Suzuki Spin atau Skywave. Untuk mengejar 150 cc dianjurkan jugaikut naik stroke. Kan stroke standar hanya 55,2 mm. Supaya murah tinggal menggunakan piston Suzuki Thunder 125. Tidak perlu modifikasi banyak lantaran lubang pin pistonSpin dan Thunder 125 sama-sama 14 mm. Namun hanya didapat volume silinder 140 cc.Untuk mengejar 150 cc, silakan stroke jadi 58,2 mm. Trus pakai piston Thunder 125 yang57 mm otomatis didapat kapasitas silinder 148 cc. Pasti bejaban dengan Yamaha Mio.Begitu pertimbangannya.STROKE MAKSIMAL NAIK 6 MMDari regulasi yang pernah ditulis, banyak juga yang bertanya. Menyangkut kalimat yangtertulis: Stroke maksimal naik 6 mm. Ini didapat dari memindahkan pin kruk as maksimaldigeser 3 mm keluar. Hasilnya stroke maksimal hanya naik 6 mm kan?Maksimal digeser 3 mm dengan pertimbangan pada kekuatan kruk as. Juga pada pertimbangan biaya yang dikeluarkan. Bahkan tidak perlu menggeser pin kruk as juga bisa dilakukan supaya murah dan tidak merusak kruk as. Caranya menggunakan pinstroke variasi.“Pin stroke variasi juga maksimal 3 mm yang bagus. Langkah piston akan naik jadi 6mm,” jelas Yesi Liga Siswanto alias Coki, bos dari Kawahara Racing yang menjual pinstroke untuk Vario dan Mio ini.10
KUNCI PERFORMA MESIN 4-TAK
22 Maret 2009 – 13:26
Ditulis dalamMESIN DAN BALAP
Bertanda4 tak , bebek , bell, graham, honda, jupiter , korek ,kunci, mesin,motor , performa, power ,rahasia,revo, sport, suzuki,tuning, vega,Yamaha Ok, sampailah kita pada pembahasan Dynamic Compression Ratio, alias rasio kompresidinamis, lebih mudah dipahami sebagai cylinder pressure alias tekanan dalam sebuahsilinder. Ini adalah sebuah konsep penting dalam membangun sebuah karakter mesin ber performa tinggi. Sudah siap? Ayo tariiikkk mang..Hal pertama yang harus kita tanamkan adalah “rasio kompresi (RK)” seperti biasadibahas para tuner handal lebih cenderung pada term “Rasio Kompresi Statis”. Ini adalahkonsep sederhana yang menampilkan perbandingan antara kapasitas mesin saat pistonmenghisap dalam sebuah silinder kemudian didorong dipadatkan ke ruang diatas permukaan piston kedalam ruang bakar saat berada di Titik Mati Atas (TMA).Misal, sebuah silinder memiliki displacement 125cc dan volume combustion chamber 15cc ( sudah di plus-plus volume ketebalan gasket, dome piston, deck clearance, dll)maka RK akan didapat 140/15 = 9.33 : 1 alias mimik premium masih oke nih mesin. Jikakita melakukan mill pada cylinder head sebanyak 0.5mm dan mengurangi volume ruang bakar menjadi 12.5cc maka rasio kompresi sudah tembus 11 : 1 alias kudu minum pertamax plus. Dari sini saja kita sudah harus berhati-hati dan teliti tentang pemilihan bahan bakar yang bagus untuk mesin kita.Sekaligus menjawab pertanyaan mengapa ketika melakukan bore up, motor malah molor dan seringkali ngelitik atau bahkan overheating karena ketidakcocokan bahan bakar dengan suasana hati mesin, tengkar deh… Jangan lupa Bore Up juga mempengaruhi,misal kapasitas didongkrak menjadi 150cc sedangkan head dipapas lagi sehingga volumeruang bakar tinggal 12.5cc, maka RK tembus di angka 13 : 1 yang sudah kudu mimik avgas. Masa iya motor gini mau dipakai harian? Pom bensin yang jual avgas dimana yaom… HeheheheheSemua orang tahu bahwasanya Mesin Performa Tinggi memiliki tipikal rasio kompresitinggi. Semua halaman buku performa selalu bicara gampangnya, Semakin tinggi rasiokompresi maka semakin tinggi Kuda-Kuda tenaga yang dihasilkan. Bisa dipastikan pula peningkatan rasio kompresi sekaligus memperbaiki efisiensi volumetris dan respon puntiran gas. Jadi kenapa gak di pol-pol in aja madetin dome piston ke ruang bakar danmelejitkan RK setinggi langit seperti guru-guru kita jaman TK mengajarkan untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit huahahahahah. Sekali RK menyentuh pada besaran nilai tertentu, kecenderungan detonasi akan muncul semakin besar pula. Siapakahdetonasi? Bisa dibilang dia adalah sang trouble maker, lord voldemort di Harry potter,Tokoh jahat perusak mesin.Detonation kill power and kill your engine! Ini bukan judul lagu, tetapi emang kenyataan bahwa detonasi bisa ngerusak mesin. Gimana cara mengatasinya? Sabar… Kemampuanmesin menahan beban rasio kompresi tinggi dapat diukur dari beberapa faktor, desaincombustion chamber, material cylinder head, lapisan ruang bakar, material piston, bahan11
pembuat dinding liner, material valve, nilai rating busi -semakin panas suhu kerja mesinmaka penggunaan busi ideal dengan nilai tinggi, semakin tinggi rasio kompresi penggunaan busi cenderung membutuhkan elektroda kecil yang memiliki voltase kuatdan fokus- Sekali aspek mekanis dalam mesin diperbaiki, maka variabel utama yangmebatasi tetep : KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR DENGAN NILAI OKTANTINGGI. Semakin tinggi nilai oktan = semakin tahan terhadap detonasi dan kemampuantoleransi terhadap tekanan kompresi.Dongeng diatas memunculkan pertanyaan yang seharusnya ada di pikiranmu, Seberapatinggi seharusnya Rasio Kompresi mesin yang akan saya bangun? Kalaupun kamumengetahui seluk beluk detail mesinmu dan memutuskan bahan-bakar apa yang bisakamu peroleh dan akan kamu pakai, pertanyaan itu tetap tidak bisa terjawab dalamsekejab. Tanya Kenapa? Because karena tanpa referensi ataupun data dari spesifikasinoken as, RASIO KOMPRESI TIDAK BERARTI APA-APA!!! Lho, kok bisa? Dynotestyang akan membuktikan silahkan patok rasio kompresi yang sama dengan camshaft yang berbeda, gampangnya gini, mesin standard, upgrade pake camshaft CLD apaKAWAHARA atau kalau punya duit beli cam NMF thailand ngefek gak? Pasti ngefek!Well… dimana bedanya, kem mana yang memiliki performa paling oke di rentang RPM berapa.Pikirin tentang bagaimana siklus sebuah mesin dan bagaimana dulu guru-guru kitamengajarkan proses mesin 4 langkah. Power stroke sudah selesai dan piston mulai bergerak naik ke atas. Klep masuk pastinya tertutup dan klep buang sudah terbuka.Seketika piston bergerak naik sekaligus membantu mendorong gas buang ke exhaust port.Sesaat sebelum piston mencapai TMA klep intake sudah mulai terbuka *disini point penting seringkali piston bertabrakan dengan klep adalah saat proses overlaping karena per klep floating, Piston berada pada TMA saat kedua klep terbuka sedikit untuk mendinginkan mesin. Kemudian piston bergerak turun dan klep buang tertutup sempurnadibarengi terbukanya klep hisap lebar-lebar. Gas segar masuk dengan sempurna ke dalamsilinder. Sampailah piston di TMB dan ancang-ancang untuk melakukan langkahKOMPRESI! Inilah poin kritis kedua sebelum kita memahami Rasio Kompresi Dinamis(RKD).Saat piston TMB, semua tahu klep intake masih terbuka. Akibatnya, meki piston sudahmulai bergerak naik, belum terjadi sedikitpun KOMPRESi karena klep intake masihterbuka. Kompresi baru dimulai
jika dan hanya jika
klep intake sudah tertutup penuhsempurna. Dan saat itulah campuran udara/bahan bakar dipadatkan! Rasio kompresi saatklep intake benar-benar sudah tertutup itulah yang dinamakan RKD.RKD adalah kondisi pemadatan udara-bahan bakar yang sesungguhnya harus dihitung, bukan RK saja. Karena eh karena RKD tergantung pada derajat klep menutup, maka camspec memiliki banyak effect dalam RKD sebagaimana spesifikasi teknis motor. RKDnilainya pasti lebih rendah dibanding RK. Kebanyakan mesin street performance dansemi-race motor memiliki RKD pada rentang 8 – 8.5 : 1. Dengan tipikal cam tertentu, bisa saja rasio kompresi mesin berada di 11 : 1 – 12 : 1. Lebih dari ini? Dipastikan lordvoldemort akan muncul di mesinmu.
Mesin dengan camsahft “kecil” akan butuh RK lebih rendah untuk mencegah detonasi. Mesin dengan cam “besar” dengan klepintake yang semakin lambat menutup bisa saja aplikasi rasio kompresi tinggi
. Jika12
bisa mendapatkna VP Racing fuel maka sah-sah saja memakai RKD dan RK lebih tinggi.Tentu saja, motor balap dengan cam “lebar” bisa dipahami mereka bisa melewati rasiokompresi setinggi 13:1 – 15:1 karena eh karena cam mereka memiliki durasi overlapinglebih lama, yang berarti proses pendinginan mesin lebih lama serta RKD yang tetap proporsional.Catatan : Banyak orang bingung dengan penggunaan istilah RKD. Beberapa orangmengartikannya sebagai karakteristik dari sebuah mesin yang melakukan proses running pada kecepatan tinggi. Dalam kasus tersebut, yang diperhatikan adalah volumetricefficiency dari mesin akan mempengaruhi secara signifikan terhadap tekanan silinder.Pada kasus kita, durasi noken as semakin lebar akan meningkatkan tekanan silinder lebihmendekati saat rev area saja. Sehinnga, semakin besar tenaga dan semakin besar tekanansilinder diciptakan pada RPM tinggi.Enaknya kita memahami hal ini sebagai konsep “Tekanan Silinder” untuk menghindarikerancuan. Jadi ukuran RKD bisa ditilik setidaknya dari Compression Tester Gauge.Belum pada punya? Cape dehh… Beli napa ga nyampe 200rb ini…Durasi noken as secara riil akan mempengaruhi performa sebuah mesin, sebagai contohketika kita memilih noken as berdurasi 310 derajat, kemudian kita ukur dengan dialgauge ternyata… this type of camshaft has an timing opening point @ 50 degree beforethe piston reach Top Dead Centre, dan benar-benar membuat klep intake menutup pada80 derajat sesudah piston bergerak naik dari Titik Mati Bawah. Berarti sisa untuk langkahkompresi tinggal berapa anak-anak? Hah!? berapa? 90 derajat? Budi! Ayo berdiri didepan kelas sambil angkat kakinya dua-duanya… -Ngawang kalee-Setiap siklus dalam mesin 4 langkah terjadi memakan proses sebanyak 180 derajat kruk as, sehingga langkah kompresi hanya tinggal 180 – 80 derajat = 100 derajat! Pinter… Nah, berarti langkah kompresi kita gak 100 persen dong? Ya iya lah… tadi kan diatasudah dijelasin kalau nilai RKD pasti lebih kecil dari RK. Gampangnya jika langkahkompresi diprosentasekan maka 100 / 180 derajat x 100 % = 55 %. Jadi jika kita punyamesin dengan RK 10 : 1 maka rasio kompresi sesungguhnya tinggal 5.5 : 1, gitu? Gak segampang itu sobat… Perhitungan yang lebih matang dan mantab akan mampumembuat mesin 4 tak meninggalkan jauh mesin 2 tak… Hmmmm… Obsesi nihMenghitung RKD membutuhkan beberapa data, dan kalkulator tentunya, masa bisa pakesempoa? Pertama, nilai stroke setelah klep intake benar-benar menutup harus didapat. Ini perlu tiga input : Intake Valve Closing Point, Panjang Connecting Rod, Langkahsesungguhnya, dan beberapa rokok biar ga bosen ngitung heheheheh asal! Berikutformulanya yang ga pake one, nanti jadi formula-one dong, jago saya L. Hammilton kanitem manisnya mirip saia hahahahahahahahDaripada ribet-ribet ngitung tinggal klik aja di http://www.wallaceracing.com/dynamic-cr.php tinggal input-input data dan klik, jadi deh…Misal motor Yamaha Jupiter, dengan diameter piston 51mm , stroke 54mm, panjang rod96mm, inlet close pada 80 ABDC. Maka inputnya adalah Bore = 2.0 inches, Stroke =2.12 inches, Rod length = 3.77, static comression ratio 14 : 1, inlet valve close 80 ABDC.Klik tombol calculate, maka hasilnya adalah :Static compression ratio of 14:1.Effective stroke is 1.39 inches.Your dynamic compression ratio is 9.52:1 .13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar